Mengindustrikan Minuman Eksotis Indonesia
I ndonesia merupakan negeri dengan kekayaan kuliner yang demikian tinggi. Sehingga tidak aneh, jika membayangkan kesulitan yang dihadapi Pemerintah –melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ketika menentukan ikon kuliner nusantara.
Kekayaan kuliner Indonesia tidak hanya pada aneka masakannya. Negeri ini ternyata juga kaya akan beragam minuman eksotis, sebut saja wedang jahe, beras kencur, sari kacang ijo, bir kocok, asem manis, dan lainnya. Minuman-minuman tersebut tidak hanya menyegarkan, tetapi juga mengindikasikan memberi manfaat bagi kesehatan.
Hebatnya lagi, beberapa jenis minuman eksotis kini sudah diindustrialisasikan, sehingga memiliki umur simpan yang lebih lama dan mampu dirasakan oleh masyarakat lebih luas. Kita sudah dapat menemukan aneka minuman khas Indonesia dalam beragam bentuk dan kemasan, misal dalam kemasan karton steril, botol, bubuk, dan sebagainya.
Inovasi tersebut tentunya menjadi terobosan serta wujud nyata dari perpaduan ilmu dan teknologi pangan dengan seni kuliner, KULINOLOGI. Selain memberi nilai tambah, aplikasi KULINOLOGI juga dapat menjaga konsistensi mutu dan meningkatkan standar keamanan produk-produk tersebut.
Inovasi tersebut tentunya menjadi terobosan serta wujud nyata dari perpaduan ilmu dan teknologi pangan dengan seni kuliner, KULINOLOGI. Selain memberi nilai tambah, aplikasi KULINOLOGI juga dapat menjaga konsistensi mutu dan meningkatkan standar keamanan produk-produk tersebut.
Namun demikian, masih terdapat pekerjaan rumah bagi pemerintah, industri, dan juga peneliti terkait pengembangan minuman tradisional. Selain kepraktisan, konsumen juga menuntut minuman yang tidak sekedar melepas dahaga, tetapi juga memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan. Dan beberapa minuman tradisional berpotensi memberikan pengaruh kesehatan tertentu. Disinilah keterlibatan pemerintah, swasta, dan peneliti dibutuhkan untuk pengujian ilmiahnya.
Menariknya pengembangan minuman eksotis ini, mendorong KULINOLOGI INDONESIA untuk membahasnya secara khusus dalam edisi ini. Semoga ke depannya semakin banyak produk khas Indonesia yang mengaplikasikan perpaduan ilmu dan teknologi pangan dengan seni kuliner.
Selamat menikmati,
Hindah J. Muaris