Magazine Information
FRI VOL VIII/10 2013
Editorial
Snack merupakan salah satu fast moving products yang dituntut untuk selalu melakukan inovasi. Sebab, konsumen snack tergolong dalam kategori yang cepat bosan dan senang mencoba produk baru. Sehingga tidak aneh, jika kemudian banyak produk snack yang muncul secara "musiman" dan "sesaat".
Mengonsumsi snack (snacking) atau ngemil sering berkaitan dengan kebiasaan dan gaya hidup seseorang. Kebiasaan ngemil ini bisa menjadi kurang baik dari sisi kesehatan; jika ditinjau dari keseimbangan asupan zat gizi. Bahkan, berbagai penelitian mengaitkan gaya hidup dan kebiasaan konsumsi snack ini dengan kelebihan gizi. Dilaporkan bahwa konsumsi snack di US dan UK secara keseluruhan berkontribusi memberi tambahan 20-25% energi
(http://www.who.int/nutrition/publications/public_health_nut3.pdf) dan berpotensi menyebabkan overweight. Disamping masalah kebiasaan dan gaya hidup; hal ini juga sangat tergantung dengan jenis dan komposisi snack yang dikonsumsinya. Tentu hal tersebut sangat tergantung dengan jenis snack, komposisi zat gizi, frekuensi konsumsi dan jumlahnya.
Disinilah tantangan yang harus dijawab oleh industri snack yang bertanggungjawab (responsible snack industry). Dalam kenyataannya; beberapa industri snack telah menyadari permasalahan terkait dengan kesehatan dan berusaha untuk melakukan perubahan yang inovatif. Hal ini bisa kita lihat dengan semakin banyak snack yang didesain dengan prinsip hubungan gizi dan kesehatan; misalnya, snack dengan kandungan serat lebih tinggi, snack dengan indeks glikemik rendah, dan lain sebagainya.
Dengan memahami hubungan antara zat gizi snack dan kesehatan; memahami kebiasaan dan gaya hidup konsumennya, maka industry pangan bisa mendisain produk snack yang sesuai dan bisa mendukung tercapainya status kesehatan yang lebih baik. Better snack; itulah tantangannya. Dengan better snack; maka bukan tidak mungkin snack akan tetap menjadi bagian dari diet yang baik untuk kesehatan. FOODREVIEW INDONESIA kali ini memberikan tantangan itu; sekaligus mengulas beberapa inovasi di bidang snack.
Semoga bermanfaat.
Pemimpin Redaksi
Prof. Purwiyatno Hariyadi
Mengonsumsi snack (snacking) atau ngemil sering berkaitan dengan kebiasaan dan gaya hidup seseorang. Kebiasaan ngemil ini bisa menjadi kurang baik dari sisi kesehatan; jika ditinjau dari keseimbangan asupan zat gizi. Bahkan, berbagai penelitian mengaitkan gaya hidup dan kebiasaan konsumsi snack ini dengan kelebihan gizi. Dilaporkan bahwa konsumsi snack di US dan UK secara keseluruhan berkontribusi memberi tambahan 20-25% energi
(http://www.who.int/nutrition/publications/public_health_nut3.pdf) dan berpotensi menyebabkan overweight. Disamping masalah kebiasaan dan gaya hidup; hal ini juga sangat tergantung dengan jenis dan komposisi snack yang dikonsumsinya. Tentu hal tersebut sangat tergantung dengan jenis snack, komposisi zat gizi, frekuensi konsumsi dan jumlahnya.
Disinilah tantangan yang harus dijawab oleh industri snack yang bertanggungjawab (responsible snack industry). Dalam kenyataannya; beberapa industri snack telah menyadari permasalahan terkait dengan kesehatan dan berusaha untuk melakukan perubahan yang inovatif. Hal ini bisa kita lihat dengan semakin banyak snack yang didesain dengan prinsip hubungan gizi dan kesehatan; misalnya, snack dengan kandungan serat lebih tinggi, snack dengan indeks glikemik rendah, dan lain sebagainya.
Dengan memahami hubungan antara zat gizi snack dan kesehatan; memahami kebiasaan dan gaya hidup konsumennya, maka industry pangan bisa mendisain produk snack yang sesuai dan bisa mendukung tercapainya status kesehatan yang lebih baik. Better snack; itulah tantangannya. Dengan better snack; maka bukan tidak mungkin snack akan tetap menjadi bagian dari diet yang baik untuk kesehatan. FOODREVIEW INDONESIA kali ini memberikan tantangan itu; sekaligus mengulas beberapa inovasi di bidang snack.
Semoga bermanfaat.
Pemimpin Redaksi
Prof. Purwiyatno Hariyadi
Daftar Isi
forum 6
food info-lintas pangan 7
food info-research update 18
food info-new product 19
Overview
Snack & Biscuit Market Opportunity in Indonesia 22
Snack Bar Concept 26
Memperkuat Soy Bean Security 42
Asosiasi
Indonesia Cocoa Day Expo 2013 28
Dairy
Keju Bubuk Untuk Snack 32
Ingridien
Putting salt on hold. Optimizing Sodium Reduction Methods 34
Keunggulan Mocaf Sebagai Bahan Baku Snack 38
Soy Story 46
Tips Memilih Chocolate Coating Untuk Produk Snack 52
laboratori
Know The "TRUE" Sodium Content In Your Snack 58
food info-lintas pangan 7
food info-research update 18
food info-new product 19
Overview
Snack & Biscuit Market Opportunity in Indonesia 22
Snack Bar Concept 26
Memperkuat Soy Bean Security 42
Asosiasi
Indonesia Cocoa Day Expo 2013 28
Dairy
Keju Bubuk Untuk Snack 32
Ingridien
Putting salt on hold. Optimizing Sodium Reduction Methods 34
Keunggulan Mocaf Sebagai Bahan Baku Snack 38
Soy Story 46
Tips Memilih Chocolate Coating Untuk Produk Snack 52
laboratori
Know The "TRUE" Sodium Content In Your Snack 58