What's new
Magazine Information
FRI VOL VIII/01 2013
Editorial
Nothing would be more tiresome than eating and drinking if God had not made them a pleasure as well as necessity.
Voltaire (1694-1778),

Seperti pernah kami ungkapkan pada editorial April 2012 (Functional Foods: The Quest for Optimal Health) pemahaman dan kesadaran konsumen tentang pentingnya hubungan antara pangan (jenis, mutu, gizi dan keamanan) yang dikonsumsi dengan kesehatan dan kebugaran. Hal inilah yang kemudian memunculkan kategori baru produk pangan; yaitu pangan fungsional; pangan yang tidak hanya memberikan zat gizi; tetapi juga memberikan asupan zat-zat non gizi yang penting untuk kesehatan dan kebugaran.

Secara umum; kategori produk pangan fungsional adalah produk pangan yang mengandung atau ditambahkan ingridien sehingga produk pangan bisa berfungsi "mengurangi risiko terjadinya penyakit dan/atau meningkatkan mutu kesehatan; atau memberikan kesehatan yang optimal- bagi konsumen". Seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan, status sosial ekonomi dan perubahan gaya hidup, maka permintaan konsumen atas pangan fungsional akan semakin meningkat.

Karena itu, industri banyak mengeksploitasi peluang pengembangan pangan fungsional ini. Antara lain dengan penambahan ingridien fungsional tertentu –fortifikasi- untuk meningkatkan nilai suatu produk pangan. Fortifikasi jelas perlu dilakukan dengan mempertimbangkan karakter produk dan segmen pasar yang dituju. Salah satu segmen pasar yang cukup menarik disasar adalah golongan lansia (lanjut usia). Dalam hal ini, lansia membutuhkan asupan zat gizi untuk mendukungnya tetap hidup sehat dan produktif. Demikian juga dengan segmen konsumen lainnya; misalnya segmen konsumen dengan risiko penyakit dan gaya hidup tertentu. Karena itulah berkembang berbagai ingridien fungsional –seperti probiotik, prebiotik, serat pangan, lemak omega 3, vitamin, dan mineral serta lainnya.

Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa pangan tidak sama dengan obat. Pengembangan produk pangan tetap harus memperhatikan aspek sensori; seperti bentuk, tekstur, warna, flavor dan –terutama- citarasa. Untuk pangan fungsional; fungsi kesehatan dan kebugaran memang penting, tetapi yang tidak boleh dilupakan adalah faktor citarasa. Aspek citarasa inilah yang membedakan produk pangan dengan produk obat. Dan, citarasa ini menjadi faktor penting bagi suksesnya pemasaran pangan fungsional; sebagaimana dinyatakatkan oleh Voltaire; seorang penulis, ahli sejarah dan filosofer dari Perancis. Intinya, pangan fungsional harus memberikan "more than just taste good".

Dalam FOODREVIEW INDONESIA kali ini, kami secara khusus akan membahas perkembangan pangan fungsional -di luar vitamin dan mineral yang akan dibahas secara khusus di lain edisi. Semoga informasi yang kami berikan dapat memberikan manfaat bagi kemajuan bisnis para sidang pembaca.

Tidak lupa, FOODREVIEW INDONESIA mengucapkan selamat tahun baru 2013. Semoga tahun 2013 dan tahun-tahun mendatang industri pangan Indonesia akan semakin berkembang sukses.

Selamat membaca,
Pemimpin Redaksi
Prof. Purwiyatno Hariyadi
Daftar Isi
Forum 6
Food info-lintas pangan 7
Food info-research update 12
Food info-new products 13


OVERVIEW
What the Markets are Talking About – Looking Back and Looking Forward! 14
2013 Top Ten Trend Ideas 16
Market Overview of Functional Foods 20

ASOSIASI
Peluang dan Hambatan Industri Pangan 2013 22

PERSPEKTIF
Pertumbuhan Konsumen Lansia: Peluang bagi Industri Pangan Fungsional 24

INGRIDIEN
Solutions for Aging 28
Probiotics as Preventive Medicine 34
Probiotics Survival on Product 36
The Recent Innovation on Probiotic Based Functional Foods : Challenges and Opportunities 40
Prebiotics & Weight Management 44
Pati Resisten sebagai Sumber Serat Fungsional 48
Inovasi Omega 3 52

KEAMANAN DAN MUTU
Parameter Mutu dan Proses dalam Fermentasi Susu 55