What's new
Magazine Information
FRI Vol XV/08 2020
Editorial
FLAVOR INDONESIA

Produk pangan mempunyai banyak fungsi dalam kehidupan manusia, mulai dari fungsi primer, sekunder, dan tersier. Fungsi primer pangan adalah sebagai pemasok zat gizi dan energi bagi tubuh. Karena itulah maka mutu pangan sering dinilai dari jumlah dan komposisi zatzat gizinya. Energi dari pangan dapat diperoleh dari proses pembakaran zat gizi makro, terutama karbohidrat. Fungsi sekunder pangan adalah adalah fungsi kenikmatan; yaitu memberikan sensasi kenikmatan indrawi yang dirasakan manusia ketika mengonsumsi pangan -melalui seluruh panca indranya-. Sedangkan fungsi tersiernya –yang muncul belakangan- adalah fungsi fisiologis tertentu, khususnya untuk memberikan manfaat kesehatan (meningkatkan daya tahan tubuh atau menurunkan risiko terkena penyakit tertentu –misalnya).

Baik untuk mendapatkan fungsi primer maupun fungsi tersiernya, fungsi sekunder –yaitu fungsi kenikmatan- tetap merupakan elemen penting dalam pangan. Pangan yang tidak memberikan sensasi nikmat, bisa jadi tidak dikonsumsi atau dikonsumsi dalam jumlah yang tidak cukup untuk memberikan fungsi primer maupun fungsi tersiernya. Jadi, fungsi kenikmatan ini sebenarnya juga memiliki keterkaitan erat dengan pemenuhan gizi (fungsi primer) dan memberikan manfaat kesehatan (fungsi tersier).

Memahami hal tersebut, pengembang produk pangan perlu mengombinasikan ingridien pangan dengan baik, untuk menghasilkan produk pangan dengan sensasi flavor yang baik pula, sehingga bisa memenuhi ketiga fungsi pangan sekaligus.

Indonesia merupakan negara tropis dengan rempah-rempah dan bahan tanaman bumbu melimpah yang mempunyai sejarah lama digunakan untuk memberikan flavor produk pangan. Bahkan aneka pangan tradisional Indonesia dengan flavor khasnya sudah terbukti disukai dan dikenal luas secara global, seperti rendang, nasi goreng, dan kecap manis. Indonesia juga terkenal dengan bahan flavor seperti pala, lada, cengkeh, kopi, dan masih banyak lagi. Apalagi saat dunia menjadi lebih terhubung, konsumen lebih terbuka, lebih mengeksplorasi pengalaman flavor baru, maka ragam flavor lokal, etnis dan regional akan lebih berpeluang untuk berkembang.

Dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-75, 17 Agustus 2020, maka potensi ini, flavor Indonesia, perlu dikembangkan oleh insan pangan Indonesia. Hal ini adalah tantangan dan kesempatan bagi Industri pangan Indonesia. Termasuk juga tantangan dan kesempatan bagi semua pemangku kepentingan, generasi milenial -khususnya Gen Zpangan (dan industri pangan) Indonesia, untuk tidak hanya mencoba flavor dan rasa baru, tetapi juga mengembangkan dan memperkenalkannya kepada dunia.

Dirgahayu Indonesia. Dengan semangat peringatan hari kemerdekaan Indonesia, semoga insan pangan Indonesia semangat menggali dan mengembangkan potensi pangan Indonesia, untuk Indonesia maju, menduniakan flavor Indonesia. Semoga.

Purwiyatno Hariyadi
Phariyadi.staff.ipb.ac.id
Daftar Isi

Forum

Food info-lintas pangan

Overview

  • Metode Cepat Uji Sensoris Berbasiskan Konsumen
  • Mengenal Konsep Flavor Kokumi & Oleogustus
  • Tren Flavor Pada Produk Pangan
  • Peluang Flavor Lokal Indonesia Pasca Pandemi COVID-19

ASOSIASI

  • Adhi S. Lukman Terpilih Kembali Menjadi Ketua Umum GAPMMI 2020-2025

INGRIDIEN

  • Proses Penyangraian untuk Mengoptimalkan Cita Rasa Biji Kopi

TEKNOLOGI

  • Teknologi Blockchain Cerdas pada Industri Pangan Halal
  • Potensi Teknologi Pangan Siap Saji Pasca COVID-19

REGULASI

  • Regulasi Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Baru