Industri Jasa Boga Menyambut Bulan Puasa
Ramadan menjadi momentum yang paling dinanti-nantikan oleh seluruh umat muslim di dunia. Tidak hanya membawa keberkahan bagi mereka yang berpuasa, namun juga memberikan peluang usaha bagi para pelaku jasa boga untuk mengembangkan bisnisnya. Memasuki bulan Ramadan, tentu para pelaku industri jasa boga gencar mencari strategi dan promosi untuk menjaga bahkan menaikkan penjualannya selama bulan puasa nanti.
Banyak para pelaku bisnis restoran dan rumah makan yang mengalami peningkatan pendapatan saat bulan Ramadan, namun tidak sedikit pula yang mengeluhkan adanya penurunan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti perubahan perilaku konsumen, hingga kurangnya persiapan dalam menghadapi bulan Ramadan. Pelaku industri jasa boga harus memiliki strategi khusus selama bulan Ramadan agar dapat menghasilkan omset sesuai yang ditargetkan.
Tidak hanya itu terdapat aspek utama yang kurang diperhatikan oleh pelaku bisnis jasa boga, yaitu keamanan pangan. Selama Ramadan, industri jasa boga banyak bermunculan mulai dari penjaja makanan takjil hingga katering untuk sahur. Keamanan pangan menjadi persoalan yang penting untuk perlindungan konsumen dan menghindari keracunan karena pangan, kerugian produksi, dan lain sebagainya. Sebagai upaya pengendalian untuk mencegah kontaminan pangan, maka demikian banyak teknik manajemen mutu yang dikembangkan oleh produsen.
Kulinologi Indonesia pada edisi Mei 2019 mengangkat tema Industri Jasa Boga Menyambut Bulan Puasa. Dalam edisi ini,akan membahas bagaimana strategi industri jasa boga selama bulan Ramadan serta upaya menjaga keamanan pangannya. Tidak hanya itu, terdapat pula rubrik tentang kiat memilih jajanan untuk berbuka puasa, ragam manfaat buah kurma, serba-serbi penyajian ketupat, serta tanya jawab dengan Prof. Ali Khomsan.
Selamat membaca,
Hindah J. Muaris