
Packaging Solutions
Salah satu tantangan besar yang dihadapi dunia saat ini adalah dalam hal penyediaan pangan aman
dan bermutu bagi populasi yang semakin meningkat. Laporan PBB yang berjudul The State of Food Security and Nutrition in the World 2018: Building climate resilience for food security and nutrition, menyatakan bahwa dalam tiga tahun berturut-turut, telah terjadi peningkatan kelaparan dunia. Untuk tahun 2017, jumlah penderita kurang gizi (kekurangan pangan secara kronis) meningkat menjadi hampir 821 juta orang, 17 juta orang lebih banyak dibandingkan dengan angka
pada tahun 2016 (yaitu sekitar 804 juta orang).
Untuk mengatasi hal tersebut, khususnya untuk mencapai tujuan-tujuan
pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals; SDGs),
PBB telah menyusun UN Decade of Action on Nutrition, 2016-2025, yang salah satu agendanya adalah promosi mengenai pentingnya konsumsi dan produksi pangan secara bertanggung jawab, untuk mengurangi kehilangan/ kerusakan dan kemubaziran pangan (food loss and food waste). Dalam konteks menjawab tantangan inilah maka pengemasan pangan mempunyai peran strategis yang perlu dimainkan. Pengemas pangan harus dikembangkan untuk tidak menjadi bagian dari masalah keberlanjutan (dengan produksi berlebihan sampah anorganik, misalnya), tetapi harus menjadi jawaban atas permasalahan, khususnya untuk mengurangi food loss and food waste. Itulah packaging solutions.
Bagaimana teknologi pengemasan dapat memperpanjang masa simpan produk segar hasil pertanian dan perikanan? Bagaimana pengemasan dapat memberikan dan memastikan perlindungan produk pangan selama distribusi sehingga tidak mudah rusak dan terbuang? Bagaimana pengemasan dapat memberikan pemastian mutu dan keamanan pangan selama penyimpanan
di tingkat rumah tangga? Pertanyaan-pertanyaan itulah –antara lain- yang harus dijawab untuk memberikan packaging solutions. Bagaimana packaging solutions ini diterapkan pada UMKM pangan? Jelas bahwa untuk tujuan tersebut perlu inovasi. Namun demikian, aspek dasar kemasan pangan yang mencakup keamanan dan kehalalan pangan tetap menjadi hal utama yang perlu diperhatikan.
Itulah beberapa hal yang menjadi ulasan pokok FOODREVIEW INDONESIA kali ini. Semoga informasi yang kami sajikan dapat bermanfaat dalam meningkatkan daya saing produk dan industri pangan Indonesia.
Selamat membaca.
Purwiyatno Hariyadi
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Forum
Food info-lintas pangan
OVERVIEW
- Peranan Kemasan untuk Pengembangan UMKM Pangan
- Aplikasi Pengemas Kopolimer Ethylene Vinyl Alcohol (EVOH) pada Industri Pangan
- Aplikasi Kemasan Tube untuk Produk Pangan
- Emisi Karbon Dalam Sistem Industri Pangan
ASOSIASI
- Pengembangan Industri Pangan Melalui Pembaharuan Kebijakan dan Peta Jalan Making Indonesia 4.0
Teknologi
- Sistem Energi Biomassa Bagi Industri Pengolahan Pangan
- Kemasan Berbahan Dasar Pati Singkong Sebagai Pengganti Kantong Plastik
- Pengemas Kaleng untuk Pangan Tradisional
Regulasi
- Sebelas Kriteria Sistem Jaminan Halal Produk pangan
KEAMANAN DAN MUTU
- Interaksi Pangan dengan Kemasan: Dampaknya terhadap Mutu, Keamanan, dan Kehalalan
- Metode Deteksi Bakteri Pembentuk Bio lm