What's new
Magazine Information
FRI Vol XIII/05 2018
Editorial
Confectionery: Bitter Sweet Appeal of Chocolate

Confectionery diartikan sebagai kelompok produk pangan yang umumnya bercita rasa manis. Jenis produk pangan ini sangat beragam, meliputi (i) bakers confections, yaitu patiseri, keik, dan sejenisnya; (ii) sugar confections meliputi aneka produk permen dengan bahan utama gula; (iii) chocolate confections, aneka produk permen atau pun keik dengan bahan dasar cokelat; dan (iv) aneka kombinasinya.

Sesuai dengan perkembangan gaya hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi; industri confectionery terus melakukan inovasinya. Inovasi ini diperlukan karena konsumen tetap saja mempunyai tuntutan tinggi terhadap produk yang memberikan kenikmatan; tetap sekaligus juga memberikan efek positip bagi kesehatan. Salah satunya adalah chocolate confection. Sebagai negara penghasil utama biji cokelat (kakao), Indonesia perlu lebih agresif dan inovatif mengembangan industri dan produk berbasis cokelat.

Pelaku industri cokelat perlu melakukan inovasi untuk mengembangkan produk berbasis cokelat, termasuk produk bakeri (bakers confections) dengan avor bitter sweet yang khas, serta memberikan manfaat kesehatan. Tantangan khususnya adalah bagaimana memanfaatkan potensi kesehatan dan sifat fungsionalitas produk berbasis cokelat ini pada pengembangan produk-produk cokelat. Jelas memerlukan komitmen dan kerja sama berbagai pihak, baik pemerintah, industri maupun akademisi dan masyarakat. Jika industri kecil berbasis kopi dapat berkembang sebagai bagian dari gaya hidup modern, maka cokelat tentunya dapat pula melakukan hal yang sama, atau bahkan lebih baik lagi.

FOODREVIEW INDONESIA edisi ini secara khusus membahas beberapa hal tentang confectionery, khususnya produk bakeri dan cokelat. Dari segi teknologi, FOODREVIEW INDONESIA menyajikan artikel tentang teknologi pengolahan cokelat. Salah satunya adalah teknologi pigging, teknologi yang mampu membantu mengambil semua cairan dalam pipa saat dipindah dari satu tahap pengolahan ke tahap selanjutnya. Hal tersebut akan meningkatkan e siensi produksi, terutama dalam mendukung industri yang berkelanjutan. Selain itu, kami juga menyajikan pembahasan mengenai alternatif penggunaan asam lemak trans dan regulasi registrasi bakeri di Indonesia. Penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) pewarna juga dibahas dalam edisi ini karena banyak produk confectionery yang menggunaan pewarna dalam produksinya.

Semoga informasi yang kami sajikan dapat bermanfaat dalam meningkatkan daya saing produk dan industri pangan Indonesia, khususnya industri berbasis cokelat.

Purwiyatno Hariyadi
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Daftar Isi

Forum
Food info-lintas pangan

Overview

  • Pengembangan Teknologi Pembuatan Cokelat
  • Tantangan dan Prioritas Industri di Indonesia
  • Implementasi Industri Pangan Indonesia Menuju Industri 4.0
  • Memahami Proses Pembuatan Granola Bar
  • Alternatif Asam Lemak Trans dalam Produk Pangan


Asosiasi

  • Kemudahan Regulasi untuk Daya Saing Produk Pangan

Ingridien

  • Oil-Soluble Food Coloring: Terobosan Baru untuk Produk Panan Berbasis Minyak dan Lemak
  • Focus on natural and innovative texturizers of Acacia Gum
  • Proses Alkalisasi dalam Pembuatan Bubuk Kakao


Regulasi

  • Regulasi Registrasi Produk Bakeri Di Indonesia

Keamanan dan mutu

  • Penanganan Food Wastage dalam Revolusi Industri