Appropriate Packaging
"Design can be art. Design can be aesthetics Design is so simple, that's why it is so complicated." Paul Rand
Kemasan pangan mempunyai multi fungsi. Fungsi utama kemasan adalah untuk (i) mewadahi (to contain), (ii) memberikan perlindungan (to protect), dan (iii) memperpanjang masa simpan (to preserve) produk yang dikemas, sehingga tidak menjadi rusak secara mubazir. Adapun fungsi-fungsi lain kemasan pangan adalah: (i) mengurangi kehilangan selama distribusi dan penyimpanan, (ii) menjaga keaslian serta mencegah pemalsuan (tampering) produk selama distribusi dan penyimpanan, (iii) memberikan kemudahan ketelusuran (traceability) produk dari sumbernya (produsen) ke konsumen termasuk memonitor kondisinya selama transportasi, distribusi, dan penyimpanan, (iv) memberikan informasi kepada konsumen mengenai nilai produk pangan, (v) mempromosikan dan meningkatkan produk dan perusahaan (brand awareness), serta (vi) meminimalkan dampak lingkungan, kerusakan (food wastage), dan biaya.
Guna memerankan fungsi-fungsi tersebut, maka desain kemasan pangan, termasuk pemilihan jenis pengemas dan teknik pengemasan perlu dilakukan dengan cermat, mempertimbangan interaksi tiga faktor; yaitu (i) karakteristik intrinsik produk pangan, (ii) sifat, kondisi pengemas, dan proses pengemasannya, serta (iii) kondisi distribusi dan penyimpanan produk terkemas. Desain kemasan yang tepat, diharapkan (i) mampu memberikan perlindungan terhadap produk dengan baik, (ii) sesuai dengan harapan konsumen, dan (iii) sesuai dengan persyaratan peraturan keamanan pangan dan lingkungan hidup, maka dikatakan bahwa pengemasan telah dilakukan secara optimum.
Itulah pengemasan tepat, Appropriate Packaging. Appropriate Packaging adalah desain optimal, bukan under-packaging (pengemasan yang tidak cukup memberikan fungsi atau kinerja perlindungan yang diharapkan) bukan pula over packaging (pengemasan yang memberikan fungsi atau kinerja perlindungan berlebihan). Kondisi under-packaging akan menyebabkan produk pangan mengalami kerusakan secara dini, menjadikan banyak produk pangan menjadi rusak, tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh konsumen, atau menjadi mubazir (wasted). Sebaliknya, over-packaging berarti menghambur-hamburkan sumber daya pengemas, merusak lingkungan, dan menambah biaya-biaya lain.
Berbagai isu inilah yang disajikan pada FOODREVIEW INDONESIA edisi ini.
Selamat membaca,
Prof. Purwiyatno Hariyadi
Forum
Food Info-Lintas Pangan
Info Konsumen
- Migrasi Material Kemasan pada Produk Pangan
Overview
- Pancarona Inovasi dalam FiA 2016
- Kontroversi Styrofoam: Perlunya Pendekatan Appropriate Packaging
- Indonesia Berperang Melawan Sampah
- Kemasan Retort: Tren Industri Saat Ini
- Inovasi Desain & Kode Pada Kemasan Pangan Di Indonesia
Asosiasi
- Sosialisasi Peraturan Terbaru Badan POM Hingga Kebijakan Publik
Teknologi
- Smart Packaging for Meat Products
- Life Cycle Assessment of Food Packaging
- Smartpack – Mata Elektronik Konsumen Buah
- Kemasan Fleksibel Menjawab Isu Lingkungan