What's new
Magazine Information
FRI VOL X1/09 2016
Editorial

WINNING INGREDIENTS FOR FOOD INDUSTRY

Industri pangan terus berubah, terus berkembang; dibentuk dan dipengaruhi oleh perubahan konsumen (selera, budaya, daya beli, gaya hidup dan lain-lain) serta ilmu dan teknologi. Dari sisi konsumen, tuntutan terhadap aspek keamanan, kesehatan dan lingkungan menjadi semakin meningkat. Salah satu faktor penting untuk memenuhi aneka perubahan itu adalah faktor ingridien pangan (food ingredients).

Peranan ingridien bagi industri pangan tentu sangat vital, terutama untuk proses formulasi dan produksi pangan, baik sebagai bahan baku, bahan tambahan, maupun bahan penolong. Di industri pangan, dikenal berbagai jenis ingridien pangan tergantung pada fungsinya; yang bisa dibedakan sebagai ingridien untuk mengendalikan dan memperbaiki (i) mutu sensori produk, (ii) tekstur, (iii) gizi, atau pun untuk (iv) memberikan fungsi-fungsi kesehatan khusus pada pangan; khususnya untuk pangan fungsional. Fungsi-fungsi kesehatan khusus ini bisa berupa (i) fungsi promosi atau peningkatan kesehatan, atau (ii) fungsi pencegahan penyakit. Ingridien dengan fungsi-fungsi khusus kesehatan inilah yang sering disebut sebagai ingridien fungsional atau ingridien kesehatan (health ingredient).

Bagi industri pangan, pemilihan ingridien merupakan hal yang kritikal; untuk membangun daya saing produk dan industrinya. Karena itu, permintaan terhadap aneka ingridien pangan ini selalu meningkat dari waktu ke waktu. Dikutip dari marketandmarkets.com, untuk specialty ingredients saja nilainya mencapai $66.4 miliar pada 2014. Nilai tersebut diperkirakan akan tumbuh 5.5% dari 2015 hingga 2020. Dari data tersebut ingridien fungsional memiliki pasar terbesar, kemudian diikuti dengan pengganti gula, flavor, dan pati dengan karakter khusus, dan lain sebagainya.

Konsumen terus berubah. Ilmu dan teknologi pangan juga terus berubah. Karena itu pula maka praktek di industri pangan perlu pula selalu berubah, dengan terus melakukan inovasi di berbagai aspek, termasuk dalam aspek ingridien. Ketergantungan pada satu jenis ingridien tentu perlu dikurangi. Upaya mengembangkan ingridien lokal, dengan memanfaatkan sumber daya lokal Nusantara tentu didorong dan diakselerasi. Pemerintah perlu cermat menganalisis situasi ini dengan mudah bisa dilihat pada arena pameran ingridien pangan Asia (Food Ingridient Asia, FiA 2016) yang digelar setiap tahun genap di Jakarta. Dengan adanya pameran tersebut, pemerintah (dunia usaha dan akademisi) seharusnya terpicu untuk bisa mengembangkan peta jalan bagi ingridien Indonesia –secara lebih serius.

Dalam rangka mengkatalisis munculnya “keseriusan”itu, untuk memunculkan “winning ingredients for food industry” dari Indonesia dan untuk menyambut pameran Food Ingredients Asia di Jakarta FOODREVIEW INDONESIA mengulas topik mengenai ingridien. Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat bagi Pembaca sekalian.

Selamat membaca,
Prof. Purwiyatno Hariyadi

Daftar Isi
  • forum
  • food info-lintas pangan

Perspektif

  • Ingridien Fungsional Indonesia: Potensial Menyehatkan Bangsa
    Sudah sejak lama para ahli berpandangan bahwa terdapat hubungan yang erat antara konsumsi pangan dengan kesehatan seseorang.

ASOSIASI

  • Pengampunan Pajak Undang-Undang No. 11 Tahun 2016

Ingridien

  • Karakter & Aplikasi dari Albumin Powder
    Albumin powder atau tepung albumin adalah tepung yang dibuat dari putih telur segar yang dikeringkan dan dipasteurisasi.
  • Inovasi Pati dalam Produk Pangan
  • Gula Alkohol Ingridien Pemanis Modern, Pencegah Obesitas dan Diabetes

Teknologi

  • Menakar Teknologi Proses Panas yang Efektif untuk Produk Minuman
  • Teknologi Aseptis pada Botol PET

BAKERY CORNER

  • Tren Pati Termodifikasi pada Produk Bakery
    Pati termodifi kasi banyak digunakan pada produk bakery terutama untuk memperbaiki tekstur dan memperpanjang umur simpan produk akhir.