Magazine Information
FRI VOL X/11 2015
Editorial
Just-Right
Packaging
Fungsi utama kemasan adalah untuk (i) mewadahi (to contain), (ii) memberikan perlindungan (to protect), dan (iii) memperpanjang masa simpan (to preserve) produk yang dikemas, sehingga tidak terlalu cepat menjadi rusak secara mubazir. Selain itu, pengemas pangan juga diharapkan mempunyai fungsi-fungsi lain yang berkembang sesuai dengan tingkat perkembangan sosial ekonomi konsumennya. Fungsi-fungsi lain itu antara lain adalah (i) menjaga keaslian dan mencegah pemalsuan (tampering) produk selama distribusi dan penyimpanan, (ii) memberikan ketertelusuran (traceability) produk dari sumbernya (produsen) ke konsumen; termasuk memonitor kondisinya selama transportasi, distribusi dan penyimpanan, (iii) memberikan informasi kepada konsumen mengenai nilai produk pangan, (iv) meminimalisasi dampak lingkungan, dan sebagainya.
Jadi, pemilihan dan disain pengemas perlu dilakukan cermat, sehingga (i) mampu memberikan perlindungan terhadap produk dengan baik, dan sekaligus ((ii) sesuai dengan harapan konsumen.
Itulah “just-right packagingâ€. Bukan pengemasan yang tidak cukup memberikan fungsi atau kinerja yang diharapkan (disebut sebagai underpackaging), karena kondisi ini tidak akan mampu memberikan perlindungan terhadap produk pangan yang dikemas, sehingga produk pangan akan mengalami kerusakan secara dini, menyebabkan produk pangan mubazir (wasted), tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh konsumen. Bukan pula pengemasan berlebihan, memberikan perlindungan berlebih yang tidak perlu terhadap produk pangan, sehingga menghambur-hamburkan sumber daya pengemas dan biaya-biaya lain.
Jelas perlu upaya serius, untuk mencapai just-right packaging. Upaya melakukan optimasi pengemasan pangan menjadi sangat penting untuk dilakukan. Upaya ini perlu dilakukan secara komprehensif; termasuk memasukkan biaya-biaya lingkungan dan aspek keberlanjutan lainnya, sehingga menjadi just-right sustainable food packaging. Perlu ada kerjasama antara kalangan industri pangan dan industri pengemas untuk melakukan optimasi dan sekaligus memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenai pentingnya pengemas pangan yang berkelanjutan (sustainable food packaging).
FOODREVIEW INDONESIA mencoba mengulas berbagai aspek pengemasan pada edisi ini. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat.
Selamat membaca,
Prof. Purwiyatno Hariyadi
Fungsi utama kemasan adalah untuk (i) mewadahi (to contain), (ii) memberikan perlindungan (to protect), dan (iii) memperpanjang masa simpan (to preserve) produk yang dikemas, sehingga tidak terlalu cepat menjadi rusak secara mubazir. Selain itu, pengemas pangan juga diharapkan mempunyai fungsi-fungsi lain yang berkembang sesuai dengan tingkat perkembangan sosial ekonomi konsumennya. Fungsi-fungsi lain itu antara lain adalah (i) menjaga keaslian dan mencegah pemalsuan (tampering) produk selama distribusi dan penyimpanan, (ii) memberikan ketertelusuran (traceability) produk dari sumbernya (produsen) ke konsumen; termasuk memonitor kondisinya selama transportasi, distribusi dan penyimpanan, (iii) memberikan informasi kepada konsumen mengenai nilai produk pangan, (iv) meminimalisasi dampak lingkungan, dan sebagainya.
Jadi, pemilihan dan disain pengemas perlu dilakukan cermat, sehingga (i) mampu memberikan perlindungan terhadap produk dengan baik, dan sekaligus ((ii) sesuai dengan harapan konsumen.
Itulah “just-right packagingâ€. Bukan pengemasan yang tidak cukup memberikan fungsi atau kinerja yang diharapkan (disebut sebagai underpackaging), karena kondisi ini tidak akan mampu memberikan perlindungan terhadap produk pangan yang dikemas, sehingga produk pangan akan mengalami kerusakan secara dini, menyebabkan produk pangan mubazir (wasted), tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh konsumen. Bukan pula pengemasan berlebihan, memberikan perlindungan berlebih yang tidak perlu terhadap produk pangan, sehingga menghambur-hamburkan sumber daya pengemas dan biaya-biaya lain.
Jelas perlu upaya serius, untuk mencapai just-right packaging. Upaya melakukan optimasi pengemasan pangan menjadi sangat penting untuk dilakukan. Upaya ini perlu dilakukan secara komprehensif; termasuk memasukkan biaya-biaya lingkungan dan aspek keberlanjutan lainnya, sehingga menjadi just-right sustainable food packaging. Perlu ada kerjasama antara kalangan industri pangan dan industri pengemas untuk melakukan optimasi dan sekaligus memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenai pentingnya pengemas pangan yang berkelanjutan (sustainable food packaging).
FOODREVIEW INDONESIA mencoba mengulas berbagai aspek pengemasan pada edisi ini. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat.
Selamat membaca,
Prof. Purwiyatno Hariyadi
Daftar Isi
- Forum
- Food info-lintas pangan
- OVerview
- Perkembangan Pengemasan
Pangan Di Indonesia - Tren Industri Minuman Indonesia
- Bahan Kemasan & Isu Lingkungan
- Perkembangan Pengemasan
- ASOSIASI
- GAPMMI Diundang Presiden Jokowi ke Istana Merdeka
- TEKNOLOGI
- Pengemas Aktif, Semakin Aktif Melindungi Produk
- Pemilihan Tinta untuk Kemasan Pangan
- Inovasi Metal Detector
- DAIRY CORNER
- Film Biopolimer untuk Kemasan Keju
- Bakery CORNER
- Memperpanjang Umur Simpan Roti dengan Kemasan