Magazine Information
KI VOL VII/11 2015
Editorial
Inovasi
Dunia Bakeri
Industri bakeri -baik dalam bentuk home made, outlet, maupun pabrikan besar, berkembang dengan cukup pesat dewasa ini. Salah satu bukti perkembangannya adalah semakin mudahnya untuk memperoleh berbagai jenis produk bakeri di berbagai tempat, mulai dari secara on line, di mall, ruko, kafe, hotel, hingga yang beredar di sekitar komplek perumahan.
Di satu sisi, perkembangan ini cukup menggembirakan. Tetapi di sisi lain, juga menimbulkan persaingan yang lebih ketat. Setiap produsen dituntut untuk lebih inovatif dalam menyediakan produk bakeri yang sesuai dengan selera dan kebutuhan pelanggannya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menghadirkan produk yang khas, dengan tetap mempertahankan kelezatan dan keamanannya.
Cita rasa merupakan faktor penting dalam menjaga bisnis bakeri tetap eksis. Konsumen tetap akan memilih produk yang memberikan kenikmatan sensasional. Parameter cita rasa harus terus konsisten dijaga, termasuk dalam melakukan inovasi.
Faktor selanjutnya adalah keamanan pangan. Industri bakeri perlu menerapkan cara produksi pangan yang baik (CPPB). Praktek tersebut dapat dimulai dengan cara sederhana, misalnya dengan menjaga kebersihan pekerja, melakukan pembersihan dan sanitasi ruangan secara baik, hingga memisahkan bahan baku dengan produk akhir.
Inovasi lainnya tentu dapat terkait dengan “sesuatu yang baru”, misal menggunakan bahan baku yang unik, seperti lapis talas di Bogor, pancake dari durian, dan lainnya. Inovasi lain bisa dari segi proses, seperti memperbaiki proses pemanggangan, sehingga dihasilkan produk dengan tingkat kematangan lebih baik.
Mengingat pentingnya bisnis bakeri, KULINOLOGI INDONESIA edisi November secara khusus mengulasnya dalam edisi ini. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Selamat menikmati,
Hindah J. Muaris
Industri bakeri -baik dalam bentuk home made, outlet, maupun pabrikan besar, berkembang dengan cukup pesat dewasa ini. Salah satu bukti perkembangannya adalah semakin mudahnya untuk memperoleh berbagai jenis produk bakeri di berbagai tempat, mulai dari secara on line, di mall, ruko, kafe, hotel, hingga yang beredar di sekitar komplek perumahan.
Di satu sisi, perkembangan ini cukup menggembirakan. Tetapi di sisi lain, juga menimbulkan persaingan yang lebih ketat. Setiap produsen dituntut untuk lebih inovatif dalam menyediakan produk bakeri yang sesuai dengan selera dan kebutuhan pelanggannya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menghadirkan produk yang khas, dengan tetap mempertahankan kelezatan dan keamanannya.
Cita rasa merupakan faktor penting dalam menjaga bisnis bakeri tetap eksis. Konsumen tetap akan memilih produk yang memberikan kenikmatan sensasional. Parameter cita rasa harus terus konsisten dijaga, termasuk dalam melakukan inovasi.
Faktor selanjutnya adalah keamanan pangan. Industri bakeri perlu menerapkan cara produksi pangan yang baik (CPPB). Praktek tersebut dapat dimulai dengan cara sederhana, misalnya dengan menjaga kebersihan pekerja, melakukan pembersihan dan sanitasi ruangan secara baik, hingga memisahkan bahan baku dengan produk akhir.
Inovasi lainnya tentu dapat terkait dengan “sesuatu yang baru”, misal menggunakan bahan baku yang unik, seperti lapis talas di Bogor, pancake dari durian, dan lainnya. Inovasi lain bisa dari segi proses, seperti memperbaiki proses pemanggangan, sehingga dihasilkan produk dengan tingkat kematangan lebih baik.
Mengingat pentingnya bisnis bakeri, KULINOLOGI INDONESIA edisi November secara khusus mengulasnya dalam edisi ini. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Selamat menikmati,
Hindah J. Muaris
Daftar Isi
Concept
- Produk Bakeri Masa Kini
- Kue Kering Klasik
- Tren Roti Lebih Menyehatkan
- Tepung Alternatif untuk Produk Bakeri
- Mendesain Produk Bakeri Rendah Lemak
- Whey Bubuk untuk Produk Rerotian
Sensory & Application
- Dough Conditioner, Memperbaiki Mutu Roti
- Ingridien Peningkat Kelembutan Produk Bakeri
- Serba-serbi Pemanggangan
Q&A
- Produk Bakeri & Kesehatan
Resep-resep