FOOD INGREDIENTS FOR SUCCESS
Konsumen produk pangan semakin canggih dan demanding. Pertama konsumen
menuntut pangan yang aman dan sesuai dengan kepercayannnya, dan hal ini dijamin
oleh undang-undang. Konsumen juga menuntut kemudahan dan kepraktisan. Namun
demikian, konsumen tetap saja menuntut produk pangan harus memberikan sensasi
nikmat ketika dikonsumsi. Sebagian konsumen lainnya, menuntut produk pangan
harus diproduksi dengan tidak merusak lingkungan, memperhatikan aspek sosial
budaya lokal, diperdagangkan dengan adil (fair trade) dan lain-lain. Tidak hanya
itu, sebagaimana konsumen produk lainnya, konsumen produk pangan juga selalu
menghitung dan membandingkan manfaat yang diperoleh dari setiap rupiah yang
dibelanjakan.
Karena itulah maka untuk menjadi sukses, industri pangan selalu harus bisa
memenuhi tuntuan konsumen. Untuk itu, industri pangan harus selalu melahirkan ide
dan inovasi dalam pengembangan proses dan produk baru sesuai dengan tuntutan
konsumen tersebut. Di sinilah peranan ingridien pangan muncul secara strategis,
yang bisa menentukan sukses tidaknya industri pangan; food ingredients for success.
Ingridien pangan adalah bahan yang digunakan dalam kegiatan produksi pangan
dengan berbagai tujuan; antara lain (i) menjamin keamanan pangan, (ii) memperbaiki
nilai gizi, (iii) memberikan atau memperbaiki sifat fungsional, (iv) memperbaiki sifat
fisik produk, seperti warna atau penampilan lainnya, dan (v) meningkatkan keawetan.
Dengan semakin meluasnya distribusi pangan dan tuntutan efisiensi, maka pemilihan
ingridien yang sesuai menjadi kebutuhan industri.
Karena itulah maka industri ingridien pangan ini tumbuh pula dengan pesat seiring
dengan pertumbuhan industri pangan itu sendiri. Data dari marketsandmarkets.
com (2014), misalnya, menunjukkan bahwa nilai pasar specialty food ingredients pada
2018 akan mencapai US$ 80,323.4 juta dolar. Ingridien tersebut diantaranya meliputi
asidulan, flavor, pewarna, ingridien pangan fungsional, pewarna, dan lainnya.
Indonesia jelas memiliki potensi ingridien pangan khas dan unik yang luar biasa.
Sayangnya, saat ini potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal,
banyak diantara ingridien khas Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Sebut
saja beta karoten dari minyak sawit atau buah merah, medium chain triglycerides
dari kelapa, gingerol dari jahe, polifenol teh dan cokelat, serta lainnya. Kedepannya
pengembangan ingridien Nusantara perlu dilakukan secara optimal.
FOODREVIEW INDONESIA berharap agar Pemerintah, Swasta, dan Peneliti
memberikan perhatian yang lebih besar untuk inovasi ingridien-ingridien khas
Indonesia. Oleh sebab itu, kami secara khusus membahasnya dalam edisi ini. Semoga
informasi yang kami berikan bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Selamat membaca,
Prof. Purwiyatno Hariyadi
OVERVIEW
ASOSIASI
INGRIDIEN
TEKNOLOGI
LABORATORI